Pengelola perpustakaan Depdiknas Untuk versi awal (1.0) aplikasi yang akan dikembangkan, memberikan nama kode “Senayan”. Alasannya sederhana, karena awal dikembangkan di perpustakaan Depdiknas yang berlokasi di Senayan. Apalagi Perpustakaan Depdiknas mempunyai brand sebagai library nya senayan. Belakangan karena dirasa nama “Senayan” dirasa cocok dan punya nilai marketing yang bagus, maka nama “Senayan” dijadikan nama resmi aplikasi sistem perpustakaan yang dikembangkan.
Aplikasi perpustakaan ini mulai dikembangkan pada awal Maret 2007. Saat itu tim pengembangnya ada dua orang, yaitu: Hendro Wicaksono sebagai penggagas serta Arie Nugraha sebagai programmer. Nama kode pengembangan saat itu adalah “Senayan”, karena dikembangkan di perpustakaan Depdiknas yang berlokasi di Senayan.

Belakangan karena nama itu dianggap mudah diterima banyak orang, nama “Senayan Library Automation” (atau biasa disebut Senayan) dipilih sebagai nama resmi aplikasi manajemen perpustakaan yang dikembangkan di Perpustakaan Depdiknas.
Masa awal pengembangan Senayan, komunitas belumlah dilibatkan. Praktis hanya dua orang yang melakukan pengembangan. Ulangtahun library@senayan yang kedua tanggal 29 November 2007 dijadikan momen untuk rilis Senayan pertama kali ke publik. Versi yang dirilis senayan3-rc4. Saat itu Senayan masih belum diimplementasikan di library@senayan.
Pengumuman dirilisnya aplikasi Senayan juga diumumkan ke berbagai milis terkait perpustakaan dan kepustakawanan, seperti the_ics@yahoogroups.com, ics-isis@yahoogroups.com, dan lain-lain. Sejak itu mulailah pengembangan Senayan melibatkan banyak orang. Distribusi Senayan dilakukan melalui web http://senayan.diknas.go.id dan diskusi teknis dilakukan di milis ics-isis@yahoogroups.com.
Mulai pengembangan Senayan masuk ke tahap berikutnya: membentuk komunitas pengguna serta berusaha melibatkan banyak orang sebagai developer. Model pengembangan yang dianut adalah Open Source. Dimana tiap orang mempunyai akses ke source code dan didorong untuk aktif dalam desain, pengembangan, dan distribusi Senayan. Tapi berbagai pengambilan keputusan penting tetap ditangan penulis sebagai lead developer Senayan.


Senayan rilis awal masih menyimpan banyak bugs. Ini terbukti dari banyaknya laporan yang masuk melalui milis dan bugs report system serta melalui ujicoba lapangan di beberapa tempat. Untuk mengatasi berbagai bugs tersebut, dirilis senayan3-rc5 sampai senayan3-rc10. Februari 2008 dirilislah senayan3-stable1 yang dianggap sudah stabil untuk produksi.
Tanggal 22 Maret 2008 dirilis senayan3-stable2. Awal April 2008 library@senayan mulai resmi mengimplementasikan Senayan menggantikan Alice. Untuk mempercepat pengembangan Senayan, beberapa hal yang dilakukan antara lain:
Mengadakan Senayan Developers Day (SDD). Yaitu para developer inti Senayan, dikumpulkan selama kurang lebih 2-3 hari di library@senayan dan berkonsentrasi melakukan penambahan fitur, perbaikan dan update dokumentasi. Output dari kegiatan adalah rilis baru dan update dokumentasi.
SLiMS pada tahun 2009 juga telah mendapat penghargaan dan menjadi pemenang dalam ajang ICT Award 2009 untuk category Open Source System terbaik.
Saat ini SLiMS sudah digunakan oleh ratusan Perpustakaan-perpustakaan besar yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia bahkan hingga di mancanegara seperti Jerman, Spanyol, Timur Tengah dll.