Sejarah Slims Meranti

Meranti merupakan nama sebuah jenis kayu yang banyak dihasilkan oleh marga shorea dari suku dipterocarpaceae. Kayu meranti banyak ditemukan di beberapa wilayah di Asia Tenggara. Spesies terbanyak dari kayu jenis ini dapat ditemukan di pulau Kalimantan dan merupakan tumbuhan endemik di sana.  Namun, saat ini populasi kayu meranti mendekati kepunahan. Hal inilah yang kemudian mengilhami para pengembang SLiMS untuk mengembangkan generasi barunya dengan nama ‘meranti’.

            SLiMS merupakan salah satu program aplikasi untuk perpustakaan asli buatan Indonesia. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2008, SLiMS menjadi salah satu progam aplikasi favorit bagi para pengelola perpustakaan. Melihat banyaknya pengguna SLiMS, maka diadakanlah suatu acara bertajuk Senayan Developer Day (SDD). SDD merupakan ajang pertemuan para penggiat SLiMS. Dalam acara tersebut, mereka dapat saling berbagi pengalaman tentang penerapan dan perkembangan terbaru dari SLiMS.
            Ada yang menarik dalam pelaksanaan SDD pada 23-24 Maret 2012 lalu. Para peserta dihebohkan dengan rencana kelahiran generasi baru SLiMS dalam waktu dekat. Generasi baru yang bernama ‘meranti’ ini memiliki beberapa fitur baru yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Perbedaan mencolok pada generasi baru ini adalah adanya tampilan halaman belakang OPAC yang dinamis. Hal ini menjadikan pengguna akan merasakan OPAC menjadi sesuatu yang ‘hidup’.
            Fitur lain yang akan ada pada ‘meranti’ adalah fitur MARC Import Tool. MARC (Machine Readable Catalogue) merupakan standar internasional untuk format data bibliografi perpustakaan. Untuk Indonesia, MARC telah dikembangkan menjadi INDOMARC. Dengan adanya standarisasi format ini, masing-masing perpustakaan dapat melakukan pertukaran data dengan mudah. Melalui fitur MARC Import Tool, pengguna SLiMS dapat melakukan import data dari format MARC tanpa harus melakukan penyesuaian database.
            Selain dua fitur di atas, SLiMS generasi baru ini rencananya juga akan dilengkapi dengan fasilitas cetak kartu katalog. Fitur baru ini merupakan jawaban dari keluhan beberapa pengguna SLiMS yang masih membutuhkan katalog tercetak meskipun mereka telah mengaplikasikan otomasi perpustakaan. Selama ini, pada generasi SLiMS yang sudah ada, untuk pencetakan katalog harus dilakukan secara manual dengan mengetik ulang format katalog kartu menggunakan MS Word. Dengan demikian, melalui fasililtas ini, para pengguna SLiMS dapat mengehemat waktu pencetakan kartu katalog tanpa harus mengetik ulang data bibliografi yang ada.
            Melihat banyaknya fitur-fitur baru yang menarik tersebut di atas, maka pantaslah jika para pengguna SLiMS tengah menunggu kelahiran ‘meranti’. Namun, mereka harus bersabar karena generasi baru ini masih dalam tahap uji coba. Meskipun demikian, bagi mereka yang ingin mencicipi ‘meranti’ dapat mengunduh paket SLiMS di https://github.com/slims/slims5_meranti/. Jadi, tunggu apa lagi, silahkan mengintip sambil menunggu kelahiran ‘meranti’. Selamat mencoba!!! Sumber